My Writings. My Thoughts.

My ex got married

At » 09.45 // 2 Comments »
Apa yang kira-kira akan Anda lakukan jika seorang mantan kekasih Anda mengundang Anda ke pernikahannya? Well, anda bisa saja memutuskan untuk datang, atau bisa juga memutuskan sebaliknya. Apapun itu, saya baru menyadari bahwa perilaku orang yang ditinggal menikah oleh mantan kekasihnya bisa sangat bermacam-macam. Posting kali ini akan menceritakan tentang kelakuan orang-orang itu, yang sebenarnya adalah teman-teman saya...dan jangan salah, di dalamnya juga ada kisah tentang saya. Yang mana? Takkan saya beritahu...cobalah Anda tebak sendiri.

Ketika mendapati undangan pernikahan mantan kekasih, kebanyakan orang yang saya kenal biasanya memilih untuk tidak datang. Kadangkala memang mereka tidak diundang sehingga tak ada alasan untuk datang. Namun ada kalanya juga kendati diundang mereka memutuskan untuk tidak datang. Lantas apa sih yang mereka lakukan? Ada yang memilih untuk menyibukkan diri bersama teman-temannya yang lain agar tak sempat memikirkan bahwa mantan kekasihnya akan hidup bersama orang lain, ada yang memilih untuk mengurung diri di kamar, menangis sambil memegangi kartu undangan yang bertuliskan nama mantan kekasihnya, atau ada juga yang sama sekali tak menangis namun terbakar dendam membara hingga undangan pernikahan sang mantan yang diterimanya langsung dibuang ke tempat sampah. Belum cukup ekstrim, ada juga yang memilih untuk mulai melontarkan telepon kaleng (sama seperti surat kaleng, hanya saja via telepon), menelepon sang mantan kekasih hanya untuk menutupnya langsung ketika ada jawaban ”halo”.

Rasa-rasanya bener-bener konyol dan kekanakan ya apa yang dilakukan oleh ”barisan sakit hati ini”? Kenapa sih mereka nggak bisa bersikap dewasa dengan datang saja ke pernikahan sang mantan kekasih, memberi ucapan selamat, mengikhlaskan sang mantan kekasih dimiliki oleh orang lain, dan berlalu dari pelaminan?

Ada kok orang yang memang cukup jantan untuk bersikap seperti itu. Ia datang ke resepsi mantan kekasihnya dengan didampingi oleh seorang kawan baiknya (yang berjenis kelamin sama dengannya) untuk memberi ucapan selamat. Kendati luar biasa jantan, tak urung badannya gemetar tak karuan ketika ia melangkah mendekati pelaminan. Dan begitu turun dari pelaminan, ia langsung lari keluar dari tempat resepsi tanpa sempat mencicipi hidangan yang disajikan, sampai-sampai sang kawan yang diajak untuk menemaninya memaki-maki, mengucap sumpah serapah, dan marah-marah karena jauh-jauh datang tapi tak kebagian makanan apapun.

Tapi menurut saya kejantanan itu belum sebanding dengan ”kejantanan” yang berikut ini. Ada pula orang yang begitu menerima undangan pernikahan dari sang mantan kekasih langsung menyusun strategi dengan semangat 45. Ia langsung berpikir, cara apa yang paling ampuh untuk membuat sang mantan kekasih yang telah meninggalkannya menyesal. Dan cara yang ia pilih adalah menggaet seorang kawannya yang paling cantik/ganteng untuk ia gandeng sebagai pasangannya sewaktu datang ke resepsi itu. Tak mau kalah, ia sendiri pun mendandani dirinya seganteng/secantik mungkin. Jika sang mantan orangnya pendek, maka kali ini yang ia ajak sebagai pasangan adalah orang yang ganteng/cantik, dan juga tinggi pula. Benar-benar orang yang secara kasat mata, fisiknya akan dinilai mengungguli sang mantan kekasih. Dan bukan cuma itu, mendekati pelaminan, ia pun bersandiwara menunjukkan sikap mesra. Pokoknya tujuannya adalah menunjukkan kepada sang mantan ”Nih low! Nggak masalah kamu ninggalin aku! Aku bisa dapet pengganti yang jauuuuuuuuuhhhh lebih ganteng/cantik dari kamu!”.

Walaupun saya sendiri tak tahu apakah cara yang ditempuh ini berhasil membuat sang mantan kekasih menyesali keputusannya yang memilih orang lain, tokh yang penting si golongan yang ditinggalkan ini merasa puas.

Tapi, nggak semua orang yang ditinggalkan bersikap ”aneh” seperti cerita saya di atas kok. Ada juga sebagian (kecil) yang berlapang dada ketika menerima undangan pernikahan, datang ke pernikahan, memberi ucapan selamat, mendoakan dengan setulus hati, dan pulang tanpa rasa sesal. Ketika ia belum memiliki pasangan sepeninggal sang mantan kekasih, baginya tak perlu untuk berdusta dengan menggaet pasangan bohongan. Ia bisa menunjukkan kepada sang mantan kekasihnya, ”Saya baik-baik saja tanpa kamu”. Saya pikir, inilah karakter luar biasa yang seharusnya dimiliki oleh orang-orang yang ditinggalkan.

Ditinggal menikah oleh seseorang yang pernah sangat berarti bagi kita pasti sangat menyakitkan. Bagaimanapun reaksi kita atas sakit yang kita derita, menangis atau marah, bersikap palsu ataupun jujur, yang terpenting adalah bangkit dari keterpurukan dan melangkah maju. Tokh sebagaimanapun beratnya kita melepaskan dia untuk hidup bersama orang lain, ia tetap saja mantan kita...ia tetap saja eks kita alias bekas kita. Ia hanyalah seseorang di masa lalu kita. Jadi, jangan mau lah terus-menerus hidup di masa lalu...lama-lama Anda bisa jadi bagian dari dinosaurus! Punah dan dipajang di museum!

http://www.ichalcyutebeud.co.cc/2009/10/cara-membuat-gambar-hidup-di-pojok-blog.html

At » 07.15 // 0 Comments »

My videos. Featured videos.

Menu Pilihan

Tentang ku, tentang mu dan tentang semuanya !

Visitor

free counters
KBC
Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Link Back



Tips & Trik Mempercantik Blog

Cari Blog Ini

bloguez.com

My photos. Now you know me.

My lifestream. Stay updated with me.

Blog Archive

Sub Menu

Buka Semua | Tutup Semua

About Me

Foto Saya
WANTETA SATRIA
Pekanbaru, RIAU, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Merah

wibiya widget

Buku Tamu


ShoutMix chat widget

My favblog. Feeds from them.

    MscBACK

    ed>

    Google Translator

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
    by : BTF

    Join Us

    Semuanya ada disini menceritakan kisah ku, mereka, kamu dan semua